Perencanaan Perbaikan Drainase Pedestrian jadi Catatan Komisi III DPRD Kota Bogor

Rabu 03-01-2024,10:35 WIB
Reporter : Eka Hafni
Editor : Nanda Ibrahim

BogorAktual.id - Pemandangan banjir lintasan yang kerap terjadi disejumlah titik jalan protokol di Kota Bogor menjadi catatan khusus Komisi III DPRD Kota Bogor.

Seperti banjir lintasan yang terjadi di sayap Jembatan Otista beberapa waktu lalu. Selain menjadi sorotan publik, peristiwa itu juga memantik perhatian wakil rakyat.

Anggota Komisi III, Zaenul Mutaqin menilai bahwa banjir terjadi lantaran adanya perubahan elevasi jembatan yang tak dibarengi drainase yang mumpuni, sehingga menyebabkan volume air meningkat dan tersumbat hingga menyebabkan banjir lintasan.

"Ketika adanya elefasi, otomatis permukaannya lebih tinggi daripada jalan yang ada dan akhirnya air semua tumpah dan ngumpul disitu," katanya kepada wartawan, Rabu (3/1).

Atas dasar itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan perbaikan dengan melebarkan drainase dengan harapan dapat menampung tingginya debit aliran air.

"Mungkin sebelum pengerjaan perencanaan itu kurang matang. Masalah pembuangan air itu tidak diperhitungkan," tegas Zaenul Mutaqin.

Menurutnya, apabila perencanaan perhitungan buangan air akibat adanya elevasi jembatan matang, banjir di Otista tidak ada terjadi. "Ini kan ketahuannya saat hujan besar," ucap ZM sapaanya.

Ia juga menyoroti, banjir lintasan yang kerap terjadi pada beberapa titik wilayah Kota Bogor lantaran buruknya drainase. Seperti di Jalan Ahmad Yani, Dadali, dan Jalan Pandu Raya.

"Meluapnya air karena jaringan drainase itu kurang bagus. Kalau bagus air bisa tertampung tidak mungkin ada banjir. Contoh di Jalan Ahmad Yani itu kan ada pedesterian baru, tapi tidak diikuti dengan perbaikan drainase," bebernya.

Politisi PPP ini menambahkan, untuk itu DPRD mendorong Pemkot Bogor agar fokus memperbaiki jaringan drainase, usai Raperda Drainase disahkan menjadi Perda.

"Jadi setelah perda rampung. Pemkot diharuskan membuat grand desain untuk jaringan drainase se-Kota Bogor secara keseluruhan," dorongnya.

ZM menilai, bahwa selama ini Pemkot Bogor terkesan mengesampingkan perbaikan jaringan drainase, padahal akibat buruknya saluran air banjir kerap terjadi bahkan hingga memakan korban jiwa, seperti yang terjadi di Jalan Dadali beberapa tahun lalu.

"Kan itu masalahnya drainase, kalau daya tampungnya bagus. Nggak mungkin motor bisa sampai keseret luapan air," papar dia.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas PUPR Kota Bogor, Muhamad Hutri mengatakan, terkait normalisasi di kawasan Jembatan Otista dilakukan oleh PUPR dan pihak kontraktor.

"Kami akan lakukan normalisasi saluran di sepanjang Jalan Roda untuk bisa memaksimalkan tangkapan air agar tidak menjadi limpasan atau Run Off ke jalan Otista," terang Hutri.

Kategori :