BogorAktual.id - Dikelilingi hutan lebat dan barisan pegunungan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kampung Hariang di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi surga kecil yang menawarkan keindahan alam yang memikat.
Sebagian besar permukiman di kampung ini berada di seberang Sungai Cisimeut, yang oleh warga setempat disebut Sungai Cihariang—sungai lebar dengan arus deras yang menjadi ikon wilayah tersebut.
Untuk mencapai Kampung Hariang, pengunjung harus menyeberangi jembatan gantung besi sepanjang kurang lebih 50 meter. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses utama ke desa, menambah sensasi petualangan bagi siapa pun yang datang.
Secara administratif, Kampung Hariang berada di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak. Lokasinya yang jauh dari hiruk-pikuk kota membuatnya terasa seperti tempat pelarian yang tenang dari kesibukan sehari-hari. Namun, seiring waktu, kampung ini mulai memadukan unsur modernitas dengan tetap menjaga kearifan lokalnya.
Perjalanan menuju Hariang, kami tempuh dari Kota Bogor. Jaraknya sekitar 80 kilometer. Rute perjalanan akan membawa Anda melewati kawasan Cipanas, Gajrug, hingga Ciminyak.
Sepanjang jalan, pemandangan hamparan hijau pegunungan akan memanjakan mata, memberikan pengalaman perjalanan yang tidak terlupakan.
Kondisi jalan menuju Hariang sebagian besar terbilang baik, dengan aspal hitam yang mulus. Namun, beberapa titik ruas jalan mengalami kerusakan akibat hujan yang mengikis permukaannya.
Kontur jalan yang menanjak, berliku tajam, dan terjal mengharuskan pengemudi ekstra hati-hati. Sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan dalam kondisi prima guna memastikan perjalanan tetap aman.
Keasrian Kampung Hariang
Sesampainya di Kampung Hariang, kita akan disambut suasana asri khas pedesaan. Setelah menyeberangi jembatan besi, jalanan conblok yang tertata rapi menjadi bukti upaya warga dalam menjaga kenyamanan lingkungan. Suara aliran sungai yang jernih dan udara segar pegunungan semakin menambah pesona kampung ini.
Kampung Hariang adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam, ketenangan hidup, dan keramahan warga. Tempat ini layak menjadi tujuan bagi siapa saja yang ingin sejenak melepaskan diri dari hiruk-pikuk kota dan menikmati kedamaian di tengah alam. Namun sayangnya, tidak ada penginapan komersil di Desa Hariang.
Jika kita tidak memiliki kerabat maupun saudara di kampung ini, penginapan akan menjadi kendala.
Di tengah ketenangan Kampung Hariang, tersembunyi sebuah kisah tentang tradisi yang masih bertahan hingga kini. Sebagian besar warga kampung ini hidup dari hasil bumi seperti bertani, berladang, dan beternak. Namun, ada satu produk unggulan yang menjadi kebanggaan mereka yaitu gula aren.
Dalam keseharian mereka, warga Kampung Hariang memproduksi gula aren secara tradisional. Proses pembuatan gula ini dilakukan dengan teknik yang diwariskan turun-temurun.