3. Base Jam
Sejatinya, band ini terbentuk tahun 1993. Tapi nama Base Jam sendiri menyeruak ke permukaan pada tahun 1994. Anak-anak para karyawan Jasa Marga ini pernah menimba ilmu pada musisi senior, Harry Sabar pada tahun 1995. Dan pada tahun itu juga mereka ditawari kontrak oleh label rekaman, Musica.
Selama karirnya, Base Jam sudah mengeluarkan enam album penuh dengan banyak single menjadi hits. Siapa yang tidak tahu lagu "Bermimpi", "Rindu", atau "Bukan Pujangga"?.
4. Repvblik
Band ini terbentuk pada tahun 2004 dan diisi oleh musisi yang sebelumnya sering bersaing di festival musik. Dua tahun setelah malang melintang dari panggung ke panggung akhirnya Repvblik mengeluarkan album perdana bertajuk "Punya Arti". Album ini memiliki dua single jagoan yaitu "Jika Aku Mati" dan "Hanya Ingin Kau Tahu". Lagu terakhir inilah yang membuat nama mereka terkenal.
Sampai hari ini, Ruri dan kawan-kawan masih aktif manggung di seluruh Indonesia.
5. The Jansen
The Jansen masih muda dibanding musisi yang disebutkan sebelumnya, namun kiprah mereka tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama dalam mengangkat kembali nama Bogor di kancah permusikan Indonesia. Khususnya di skena punk dan indie.
The Jansen dibentuk di Bogor pada tahun 2015 oleh dua bersaudara Cintarama dan Adjie yang mengajak rekan mereka Aduy untuk menabuh Drum. Kemudian Nina Karina bergabung menjadi gitaris sekaligus vokalis pada tahun 2022.
The Jansen merilis karya pertama mereka berbentuk Extended Play (EP) dengan tajuk "From Bogor to Japan" pada tahun 2016. Sekarang nama mereka sering menjadi highlight di panggung-panggung besar nasional maupun internasional.
Bogor memang kota kecil, tapi jangan pernah meremehkan talenta yang ada di dalamnya. Sekalinya hujan, maka Jakarta pun bisa tenggelam. []