BNN Lido Latih Klien Rehabilitasi jadi Petani Teknologi

Senin 21-07-2025,18:17 WIB
Reporter : Edwin Suwandana
Editor : Edwin Suwandana

BogorAktual.id - Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, menggandeng Yayasan Mitra Organik Program untuk menggelar pelatihan pertanian berbasis teknologi bagi klien rehabilitasi.

‎Kolaborasi ini diharapkan dapat memberdayakan para klien agar memiliki keterampilan berkelanjutan setelah masa rehabilitasi berakhir.

‎Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor menjalin kerja sama dengan Yayasan Mitra Organik Program untuk memberdayakan klien rehabilitasi melalui pelatihan pertanian berbasis teknologi.

‎Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, Elvina Katerin Sahusilawane dan Ketua Yayasan Mitra Organik Program, John Tumiwa, pada Senin, 21 Juli 2025.

‎Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Irjen Pol. Agus Irianto, yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas di bidang pertanian modern bagi para klien yang sedang menjalani rehabilitasi.

‎"Melalui kerja sama ini nantinya klien-klien yang sedang rehabilitasi diberikan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas,  pengembangan pertanian dengan teknologi, dan berkelanjutan," ujar Irjen Pol. Agus.

‎Sehingga, lanjutnya, program ini juga membuka peluang usaha bagi para klien setelah selesai menjalani rehabilitasi.

‎"Seperti disampaikan, klien yang sudah selesai melaksanakan kegiatan rehabilitasi bisa dipekerjakan atau bekerja sendiri, atau hasilnya (pertanian) bisa dikerjasamakan, karena jaringannya sudah sangat luas mungkin bisa memenuhi pasar Indonesia, Asia Tenggara maupun dunia," katanya.

‎Irjen Pol. Agus mengungkapkan program ini baru diterapkan di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido dan bakal dikembangkan di lembaga-lembaga lain milik BNN.

‎"Kami mulai dari sini, selanjutnya akan ke lembaga-lembaga rehabilitasi milik BNN di tempat lain," katanya.

‎Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, Elvina Katerin Sahusilawane, menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu tugas fungsi Balai Besar Rehabilitasi BNN dalam menyelenggarakan layanan rehabilitasi yang berkelanjutan dan juga selaras dengan program prioritas pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

‎Selain itu, program ini merupakan implementasi proyek perubahan PKN II yang berjudul 'Peningkatan Kualitas Hidup Klien Rehabilitasi melalui Integrasi Teknologi Pertanian dan Perkebunan dalam Pelatihan Vokasional'.

‎"Kerja sama strategis ini sudah dicanangkan sejak lama, namun baru terealisasi dan diwujudkan untuk pemberdayaan klien kami dan kami berharap klien bisa mempertahankan pemulihannya setelah menjalani rehabilitasi," tambahnya.

‎Pihaknya telah menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk program ini dengan menerapkan teknologi smart farming. "Mudah-mudahan program ini juga nanti bisa meningkatkan kualitas hidup klien rehabilitasi," ucap Elvina.

‎Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Mitra Organik Program, John Tumiwa menyampaikan melalui kolaborasi ini diharapkan tidak hanya berdampak positif terhadap para klien rehabilitasi, namun juga menciptakan para petani yang menghasilkan keuntungan.

‎"Banyak sekarang ini orang sangat skeptis dengan bertani. Tapi sebenarnya saya lihat bertani bisa menjadi topangan hidup. Apalagi dengan adanya teknologi pertanian," ungkapnya.

‎Yayasan Mitra Organik Program yang berdiri sejak 2017 sendiri telah melatih ribuan petani tradisional menjadi petani sertifikat internasional dengan pertanian organik.

‎"Jadi kami melatih petani untuk membudidayakan pertanian mereka dengan cara organik dan harus standar internasional. Kami telah melakukan sertifikasi 3.000-an petani dengan standar Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang," kata John.

Kategori :

Terpopuler