Sisa Ramadan, Sejumlah Tempat Hiburan Malam di Bogor Masih Beroperasi, Komisi I DPRD Minta Pengawasan Diperketat

Sisa Ramadan, Sejumlah Tempat Hiburan Malam di Bogor Masih Beroperasi, Komisi I DPRD Minta Pengawasan Diperketat

Anggota DPRD Kota Bogor Komisi 1 Hj. Hakana--Foto : Istimewa

BogorAktual.id – Memasuki setengah bulan terakhir Ramadan, pengawasan terhadap tempat hiburan malam dan peredaran minuman beralkohol di Kota Bogor semakin diperketat. Sejumlah tempat hiburan malam diketahui masih beroperasi, sementara beberapa lainnya telah disegel oleh Satpol PP Kota Bogor.

Anggota DPRD Kota Bogor Komisi I, Hj. Hakana, menegaskan bahwa langkah penyegelan yang telah dilakukan merupakan upaya yang baik dalam menjaga ketertiban selama bulan suci ini.

Namun, ia juga menekankan bahwa tempat usaha yang telah disegel masih memiliki peluang untuk kembali beroperasi asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku.

"Iya, coba nanti kami cek lagi. Kemarin kami lihat ada yang sudah disegel, itu bagus banget. Karena disegel bukan berarti tidak bisa berusaha lagi, silakan berusaha lagi. Tetapi dari dinas terkait atau yang berwenang harus mengecek lagi apakah tempat tersebut layak dibuka kembali. Jika sudah clear dan tidak menjual minuman beralkohol tanpa izin, silakan dibuka kembali. Tapi kalau masih menjual minuman beralkohol yang tidak berizin, itu harus ditutup," ujar Hakana.

Sementara itu, warung-warung yang tidak memiliki izin, diharapkan segera ditertibkan.

"Warung-warung yang tidak memiliki izin, ya sudah, tutup saja. Karena ini mengkhawatirkan, mereka menjual minuman yang bukan hanya tanpa bea cukai, tapi juga bisa jadi minuman itu oplosan. Apalagi sekarang ada laporan dari masyarakat bahwa minuman seperti ciu dicampur dengan bahan berbahaya seperti Autan dan lainnya. Ini sangat berbahaya," tegasnya.

Hakana juga menyoroti meningkatnya kasus tawuran dan tindak kejahatan yang diduga dipicu oleh konsumsi minuman keras ilegal. Ia meminta adanya koordinasi lebih intensif antara berbagai pihak, termasuk Satpol PP, Bhabinkamtibmas maupun Babinsa berperan aktif dalam memperketat pengawasan.

"Kami ingin ini dimonitor lebih ketat. Jangan sampai terjadi lagi kejadian tragis seperti di Tegalega, di mana ada masyarakat yang meninggal karena konsumsi minuman oplosan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga perlu peran serta masyarakat. Alhamdulillah, banyak yang melaporkan kekhawatiran mereka kepada kami, terutama terkait tawuran dan pembacokan yang mungkin dipicu oleh minuman keras ilegal," lanjutnya.

Dengan sisa Ramadan yang tinggal beberapa minggu, pengawasan ketat diharapkan dapat mencegah potensi gangguan ketertiban dan melindungi masyarakat dari dampak buruk peredaran minuman keras ilegal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News