Sahira Hotel Jadi Wajah Wisata Rendah Emisi Karbon, Wujudkan Ekosistem Ramah Lingkungan

Sahira Hotel Jadi Wajah Wisata Rendah Emisi Karbon, Wujudkan Ekosistem Ramah Lingkungan

Jajaran Global Olympus Deliverance (GOD) saat mendeklarasi program Eco Edutourism dan Circular Economy di The Sahira Hotel Bogor, Sabtu (10/5). -Bogor Aktual-Yudha

BogorAktual.id - The Sahira Hotel menjadi pilot project dalam gerakan membangun rantai ekosistem pariwisata edukatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Gebrakan itu diinisiasi oleh Organisasi Global Olympus Deliverance (GOD) yang resmi mendeklarasi program Eco Edutourism dan Circular Economy di The Sahira Hotel Bogor, Sabtu (10/5). 

Kolaborasi multi pihak inisiasi para CEO dari sektor kelautan, pertanian, peternakan, UMKM dan logistik itu diklaim sebagai pemantik untuk mendongkrak kembali sektor pariwisata yang saat ini dinilai terpuruk imbas efisiensi anggaran.

Ketua Umum GOD, R. Putut Susetyo mengatakan bahwa deklarasi ini merupakan awal dari aksi konkret yang melibatkan berbagai mitra dari kalangan pengusaha, akademisi, dan komunitas.

“Kegiatan hari ini tentu adalah deklarasi untuk memulai aksi kolaboratif. Kami mengundang partner, pengusaha, akademisi, untuk bergabung dalam gerakan nyata membentuk ekosistem Eco Edutourism dan Circular Economy. Ini semua untuk mengangkat kembali dunia pariwisata yang sedang mencoba bertahan,” kata Putut saat ditemui Bogor Aktual, Sabtu (10/5). 

BACA JUGA:Satu Tahun Beroperasional, Harris Hotel & Conventions Cibinong City Mall Bogor Komitmen Kembangkan Layanan dan Fasilitas

Dengan misi utama untuk membawa pariwisata edukatif dan ramah lingkungan, gerakan ini bertujuan menurunkan emisi karbon hingga 40% melalui strategi seperti penggunaan energi terbarukan, pemanfaatan kendaraan listrik, budidaya laut berkelanjutan, dan pemberdayaan UMKM lokal.

Selain fokus pada aspek teknis, gerakan ini juga mengarah pada perubahan perilaku melalui edukasi kolektif. Kegiatan seperti tur edukatif, pelatihan energi efisien, sekolah lapang, dan kompetisi komunitas hijau dirancang untuk melibatkan wisatawan, pelaku industri, komunitas, dan generasi muda.

Uniknya, program ini juga mengusung konsep “Halal Berbasis Keberlanjutan” yang mencakup bahan baku halal, praktik kerja etis, serta produk ramah lingkungan tanpa bahan berbahaya. Halal diposisikan sebagai standar universal yang tidak hanya etis, tetapi juga ekologis dan berkelanjutan.

Putut menjelaskan bahwa GOD bekerjasama dengan Salam Group bersama Sahira Hotels Group (perhotelan rendah emisi), Siwa Group (budidaya laut berkelanjutan) Domium, Ai Farm, SobatDomba (peternakan rendah emisi), Gudings & Indofeed (logistik dan pakan hijau), HalalHub.ai (ekosistem halal hijau) dan Evermos (UMKM hijau berbasis komunitas). 

Ia mencontohkan seperti kolaborasi dengan Evermos dalam menerapkan program ramah lingkungan, mulai dari pengurangan emisi di sektor akomodasi hingga pengolahan limbah tekstil menjadi bahan kain terbarukan. 

"Target jangka pendeknya dimulai dari fasilitas milik sendiri. Fokus kami adalah penekanan cost tapi tetap berdampak. Misalnya mengganti AC, menggunakan produk ramah lingkungan dan menyediakan motor listrik bagi wisatawan,” kata Putut. 

“Untuk jangka menengah, kami mengolah limbah linen hotel dan seragam jadi renewable fabrics, sehingga bisa kembali menjadi produk baru yang ramah lingkungan,”  imbuh CEO dari Salam Group ini. 

BACA JUGA:Tegas! Menteri LH/BPLH Hanif Faisol Ingin Resto dan Hotel Tak Buang Sampah ke TPA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News