UPTD PAL Kota Bogor Terapkan Aplikasi Si IPAL Jelita dalam Pencegahan Pencemaran Lingkungan, Bikin Warga Sadar

Kepala UPTD PAL Kota Bogor, Pritta Yoesniawaty (Ketiga Kiri) bersama jajarannya. -Bogor Aktual-Istimewa
BogorAktual.id - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengolahan Air Limbah (PAL) Dinas PUPR Kota Bogor terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya merawat septic tank dengan melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala.
Hal tersebut dilakukan demi menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah pencemaran.
Kepala UPTD PAL Kota Bogor, Pritta Yoesniawaty, menekankan pentingnya penggunaan layanan sedot kakus terjadwal melalui aplikasi digital Sistem Informasi Pengolahan Air Limbah Jemput Limbah Terjadwal (Si IPAL Jelita).
"Inovasi Si IPAL Jelita memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses layanan sedot kakus dan sewa bus toilet tanpa harus datang ke kantor. Cukup melalui gadget di rumah, semuanya dapat dilakukan secara daring," kata Pritta saat ditemui BogorAktual.id di kantornya Jalan Achmad Adnawijaya Blok B1 No. 11, Bantarjati, Bogor Utara, Selasa (22/7).
BACA JUGA:Angkot Direduksi, Pemkot Bogor Optimalkan Biskita Transpakuan
Aplikasi tersebut merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya, Sisninja alias Sistem Informasi Sedot Tinja Kota Bogor, dan kini dilengkapi dengan fitur pendaftaran online yang memberikan notifikasi pengingat jadwal penyedotan septic tank secara berkala setiap tiga tahun.
Pritta menyatakan bahwa langkah ini merupakan terobosan dalam mendukung target Pemkot Bogor untuk mencapai 100 persen akses sanitasi layak pada tahun 2030, dengan 30 persen di antaranya harus masuk kategori aman.
Sistem layanan terjadwal ini juga membantu dalam efisiensi operasional dengan kendaraan yang dapat melayani beberapa rumah dalam satu wilayah, mengurangi biaya dan waktu tempuh, serta mendukung upaya pemetaan database pelanggan yang lebih akurat dan terencana.
Meskipun demikian, Pritta menyoroti fakta bahwa banyak masyarakat belum menyadari bahaya pencemaran lingkungan akibat septic tank yang tidak disedot secara berkala.
"Lumpur tinja yang terlalu lama mengendap dapat mencemari air tanah. Sedot kakus secara berkala sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat dan kesehatan lingkungan sekitar," tuturnya.
BACA JUGA:Wali Kota Bogor Dedie Rachim Tekankan SKTM Harus Riil dan Tepat Sasaran
Pritta membeberkan, bahwa terdapat penurunan jumlah pelanggan dari kategori rumah tinggal, meskipun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari jasa sedot kakus terus meningkat.
Tercatat pada tahun 2022, terdapat 600 pelanggan yang turun menjadi 500 pada 2023 dan 300 di tahun 2024.
"Secara PAD memang tercapai karena terbantu dari kategori usaha yang rutin melakukan sedot kakus. Namun, untuk rumah tinggal justru menurun. Ini jadi perhatian kami ke depan," tegas Pritta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News